STUDIO TANGKAS - Eka Gustiwana menjadi salah satu juri Elektronic Music Producer Contest (EMPC) 2020 yang diadakan oleh ICEPERIENCE.ID. Dia mengatakan bahwa ajang semacam ini sangat bagus untuk musisi EDM di Indonesia agar bisa menjangkau pasar Internasional.
Eka Gustiwana pun mengenang masa-masa sulitnya menjangkau pasar Internasional karena tak ada wadah yang mendukungnya. Dia harus berjuang membuka jalan sendiri hingga musiknya kini bisa menjangkau orang-orang di dunia.
"Iya ini (EMPC) jalan yang bagus buat para produser baru. Kayak saya juga produser baru, pas mau bikin musik agar bisa dindenger sampai luar saya bingung mau lewat mana," kata Eka Gustiwana dalam virtual press conference EMPC 2020, Kamis dikutip Bola Tangkas, (9/7/2020)
Sama dengan tahun lalu, pihak penyelenggara lewat program “International Collaboration Experience” (ICE) 2020, masih tetap menggaungkan #localICEMovement. Gerakan tersebut diharapkan menjadi lokomotif untuk mewadahi para talenta lokal dalam menghasilkan karya yang lebih berkualitas dan bisa berkarier di luar negeri.
Baca Juga : " Akun Instagramnya Kembali Aktif, Kekeyi Terharu "
"Dan karena ada EMPC 2020 ini produser dan musisi muda dapat kesempatan untuk bisa menunjukkan karya mereka di depan Yellow Claw dan dunia," sambungnya.
Eka Gustiwana pun teringat bagaimana perjuangannya memulai karier bersama Weird Genius. Semua bermula dari komposer di YouTube hingga kini bisa sukses dan nama Weird Genius dikenal banyak orang.
"Kan gue diawali dari YouTube, yaudah dari situ saya merasa susah untuk nunjukkin kalau saya tuh bisa bikin musik. Akhirnya bareng Weird Genius bisa bikin musik sendiri. Sampai ke lagu Lathi tuh prosesnya panjang, bahkan nggak jarang disebut Youtubers bikin musik aji mumpung," ungkapnya.
Eka Gustiwana menyebut ajang EMPC tentu membuka lebar kesempatan musisi EDM untuk berkembang. Apalagi bagi mereka yang baru mengenalkan musiknya.
"Sekarang dengan adanya ajang ini yaa jauh lebih baik yaa buat mereka yang mau coba kenalin musik mereka," bebernya.
Sekedar informasi, selain Eka Gustiwana ajang EMPC 2020 juga menggaet DJ internasional, Yellow Claw sebagai dewan juri. Kemudian, Winky Wiryawan dan Dipha Barus.
Selain itu, ICEPERIENCE.ID juga berkolaborasi dengan Barong Family sebagai label rekaman yang bermarkas di Belanda di ajang tersebut.
Nantinya, juara pertama EMPC 2020 akan mendapatkan kesempatan berkolaborasi menghasilkan karya musik dengan salah satu talent di bawah naungan record label Barong Family.
Untuk info detail terkait pendaftaran karya yang akan dikompetisikan bisa kunjungi website di www.iceperience.id dan follow socmed IG @iceperience.id.
Pendaftaran EMPC 2020 bisa dilakukan secara online melalui website www.iceperience.id mulai tanggal 13 Juli hingga 14 Agustus 2020. Setelah itu, dewan juri akan mengkurasi dan menyeleksi karya yang sudah disubmit oleh peserta hingga keluar 3 besar dan juara favorit.
Peserta harus mengisi form pendaftaran dan mencantumkan link lagu yang telah diunggah di akun SoundCloud terlebih dahulu. Masing-masing peserta dapat mengirimkan maksimal tiga lagu.
Saat pergelaran tahun lalu, dari 500 lagu yang dikirimkan, ajang ini menobatkan Doci sebagai juara. Sebagai hadiah, Doci terbang ke Los Angeles Amerika Serikat untuk berkolaborasi dengan Sean Miyashiro (CEO 88Rising) dan Devinta Trista yang merupakan penyanyi berbakat pilihan 88rising.- StudioTangkas
Eka Gustiwana pun mengenang masa-masa sulitnya menjangkau pasar Internasional karena tak ada wadah yang mendukungnya. Dia harus berjuang membuka jalan sendiri hingga musiknya kini bisa menjangkau orang-orang di dunia.
"Iya ini (EMPC) jalan yang bagus buat para produser baru. Kayak saya juga produser baru, pas mau bikin musik agar bisa dindenger sampai luar saya bingung mau lewat mana," kata Eka Gustiwana dalam virtual press conference EMPC 2020, Kamis dikutip Bola Tangkas, (9/7/2020)
Sama dengan tahun lalu, pihak penyelenggara lewat program “International Collaboration Experience” (ICE) 2020, masih tetap menggaungkan #localICEMovement. Gerakan tersebut diharapkan menjadi lokomotif untuk mewadahi para talenta lokal dalam menghasilkan karya yang lebih berkualitas dan bisa berkarier di luar negeri.
Baca Juga : " Akun Instagramnya Kembali Aktif, Kekeyi Terharu "
"Dan karena ada EMPC 2020 ini produser dan musisi muda dapat kesempatan untuk bisa menunjukkan karya mereka di depan Yellow Claw dan dunia," sambungnya.
Eka Gustiwana pun teringat bagaimana perjuangannya memulai karier bersama Weird Genius. Semua bermula dari komposer di YouTube hingga kini bisa sukses dan nama Weird Genius dikenal banyak orang.
"Kan gue diawali dari YouTube, yaudah dari situ saya merasa susah untuk nunjukkin kalau saya tuh bisa bikin musik. Akhirnya bareng Weird Genius bisa bikin musik sendiri. Sampai ke lagu Lathi tuh prosesnya panjang, bahkan nggak jarang disebut Youtubers bikin musik aji mumpung," ungkapnya.
Eka Gustiwana menyebut ajang EMPC tentu membuka lebar kesempatan musisi EDM untuk berkembang. Apalagi bagi mereka yang baru mengenalkan musiknya.
"Sekarang dengan adanya ajang ini yaa jauh lebih baik yaa buat mereka yang mau coba kenalin musik mereka," bebernya.
Sekedar informasi, selain Eka Gustiwana ajang EMPC 2020 juga menggaet DJ internasional, Yellow Claw sebagai dewan juri. Kemudian, Winky Wiryawan dan Dipha Barus.
Selain itu, ICEPERIENCE.ID juga berkolaborasi dengan Barong Family sebagai label rekaman yang bermarkas di Belanda di ajang tersebut.
Nantinya, juara pertama EMPC 2020 akan mendapatkan kesempatan berkolaborasi menghasilkan karya musik dengan salah satu talent di bawah naungan record label Barong Family.
Untuk info detail terkait pendaftaran karya yang akan dikompetisikan bisa kunjungi website di www.iceperience.id dan follow socmed IG @iceperience.id.
Pendaftaran EMPC 2020 bisa dilakukan secara online melalui website www.iceperience.id mulai tanggal 13 Juli hingga 14 Agustus 2020. Setelah itu, dewan juri akan mengkurasi dan menyeleksi karya yang sudah disubmit oleh peserta hingga keluar 3 besar dan juara favorit.
Peserta harus mengisi form pendaftaran dan mencantumkan link lagu yang telah diunggah di akun SoundCloud terlebih dahulu. Masing-masing peserta dapat mengirimkan maksimal tiga lagu.
Saat pergelaran tahun lalu, dari 500 lagu yang dikirimkan, ajang ini menobatkan Doci sebagai juara. Sebagai hadiah, Doci terbang ke Los Angeles Amerika Serikat untuk berkolaborasi dengan Sean Miyashiro (CEO 88Rising) dan Devinta Trista yang merupakan penyanyi berbakat pilihan 88rising.- StudioTangkas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar